Daripada Sahal Ibnu Saad Radhiallahu Anhu berkata : Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda " sesungguhnya kebaikan itu laksana beberapa gudang, dan bagi gudang-gudang itu ada anak kuncinya. Maka beruntung sekali bagi seorang hamba yang dijadikan oleh Allah sebagai anak kunci kepada kebaikan, penutup bagi kejahatan. Dan celaka bagi seorang hamba yang menjadi anak kunci bagi kejahatan, dan penutup kepada kebaikan". H.R Ibnu Majah.
Dengan hikmah dan bijaksana Allah Taala telah menciptakan segala kebaikan dan kejahatan. Dengan itu Allah taala menguji siapa dikalangan hambaNya yang benar-benar taat kepadaNya. Dan dengan yang demikian itu, Allah menciptakan syurga dan neraka, lalu Allah taala membalas hambaNya yang berbuat kebaikan dengan pahala dan syurga, dan ia membalas hambaNya yang mengerjakan kejahatan dengan siksa dan neraka.
Maka siapa menjadikan dirinya kunci kepada kebaikan, mengajak orang lain berbuat kebaikan, berusaha sekuat tenaga untuk menjadi ketua dalam melaksanakan kebaikan, maka orang itu adalah orang yang paling beruntung, kerana ia akan mendapat pahala dari kebaikan yang dikerjakannya sendiri dan juga akan mendapat pahala seperti semua pahala kebaikan orang yang mengikuti jejaklangkahnya. Maka kebaikannya sudah tidak dapat dihitung lagi.
Maka sebaliknya, Siapa yang menjadikan dirinya anak kunci kepada kejahatan, mengajak orang lain berbuat kejahatan, menjadi ketua dalam melaksanakan kejahatan, maka orang ini adalah orang yang paling jahat, kerana dia akan mendapat dosa dengan kejahatan yang dilakukannya dan juga akan mendapat dosa dari sekalian orang yang mengikuti jejak langkahnya. Maka kejahatan orang ini sudah tidak terhitung lagi,
" Ya Allah jadikanlah kami dari hamba-hambaMu yang mengerjakan kebaikan dan mengajak orang lain bersama-sama dalam melakukan kebaikan. Dan jauhkanlah kami dari tergolong dalam kalangan hambaMu yang suka melakukan kejahatan serta mengajak orang lain dalam melakaukan kejahatan. Ameen Ya Allah ".
Sungguh kebaikan dan kejahatan itu adalah dua perkara yang sering berlawanan dalam diri seseorang, adakalanya seorang yang bergelar hamba teringin untuk melakukan kebaikan dan adakalanya teringin melakukan kejahatan. kebaikan itu akan dapat mengalahkan kejahatan apabila iman dan ketaatan kepada Allah dapat dilaksanakan. Jika sebaliknya maka kejahatan akan menguasai dirinya. nauzhubillah min zalik... Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berpesan pada kita dengan sabda Baginda, " Siapa yang seronok dengan kebaikan dan bersedih dengan kejahatan maka dialah orang yang beriman ". Wallahu alam.
